Mutia Kymoot Thanks God, I'm sweet. Engkau sungguh Maha Indah, indahkanlah aku, Tuhan.

Rabu, 12 Juni 2013

Tuhan, Ijinkan Aku Mencintainya



            Akhir – akhir ini aku sering kepikiran tentang “mati”, mati yang akan datang pada waktu yang sudah Dia gariskan. Waktu yang terkadang tidak kita kira, dan gak nunggu kita siap.
            Pagi tadi aku terjaga karena pengajian yang terdengar dari radio noble yang disetel Pak Juwari, “...manusia hidup di dunia itu cuma sementara. Kita andaikan kamu mati di umur 40 tahun. Kamu sekarang umur berapa? Tinggal berapa lagi kamu hidup? Kamu udah siap?” Pertanyaan ini membuatku terdiam sejenak. Oh iya ya, umurku sekarang hampir 21 tahun, berarti Cuma tinggal 19 tahun lagi aku hidup?? Padahal dosaku selama 21 tahun ini pasti udah numpuk bergunung – gunung, dan umurku tinggal 19 tahun lagi, ahhh....  #np Ungu ~ bila tiba...
            Aku sering curhat sama Tuhan, mengakui kesalahan – kesalahanku. Sampai mulutku pegal ngomongin dosa – dosaku ke Dia. Dan ketika itu, aku bisa nangis sampai sesenggukan, menyadari sebegitu banyaknya dosaku. Dan aku yakin, Tuhan mendengar dan melihatku.
            Tapi, lain hari aku membuat dosa lagi, terkadang aku malah sering mengulanginya lagi. Ah manusia....

            Lalu aku mengakuinya lagi dihadapan-Nya. Tapi aku merasa malu. Aku merasa tidak pantas. Aku merasa seburuk – buruknya manusia. Udah tau salah, tetep aja dilakoni, tetep aja diulangi.
            Sampai aku sekarang ini, merasa malu untuk meminta, memohon sama Tuhan, berdoa sama Tuhan, aku malu.
            Aku ngerasa kayak Tuhan bilang, “Ah mbel banget sih, gur dibolan baleni meneh we. Ngapain aku mengabulkan doamu.”
            Tapi tetap saja, aku tidak bosan untuk meminta kepada-Nya. Aku yakin Tuhan punya rencana yang indah untukku.
            Seperti ketika aku merasa sakit, sakit karena hal yang bukan apa – apa. Bukan apa – apaku. Apakah aku harus tertawa atau menangis? Kalau aku tertawa aku ngetawain diriku sendiri.  
Hatiku terasa sangat sakit, tapi aku tersenyum. Aku gak nangis meskipun rasanya sakit banget. Iya, sakit bangettt!!! Jadi kalau ada yang tanya lagi apa, aku jawab, "Sedang menikmati rasa sait." Sakit kok nikmat -___-
Apa ini yang namanya akupun bahagia kalau kamu bahagia? Apa ini yang namanya aku bahagia karena melihatmu bahagia, meskipun bahagiamu itu bukan karenaku?
Meskipun aku merasa tidak pantas, merasa malu, aku selalu berdo’a disetiap sujudku.... Tuhan, jika memang kita berjodoh maka dekatkanlah kami, jika tidak maka jauhkanlah kami dengan cara-Mu yang indah. Jaga dia, jaga hati, iman dan juga kesehatannya. Aku yakin Engkau selalu mendengar doaku dan Engkau pasti akan memberikan yang terbaik pada kami karena Engkau Maha Mengetahui dan Maha Menyayangi. Ampuni aku yang mencintai ciptaan-Mu dengan berlebihan, ampuni aku yang begitu memuja ciptaan-Mu. Sadarkan aku Ya Allah dan tunjukkan aku cinta yang semestinya, cinta yang karena ridho-Mu. Cinta yang bisa membawaku ke jalan-Mu. Dan jika memang ini jalan yang harus aku lalui, kuatkanlah aku.
Ada yang bilang, tidak ada kesempatan kedua, tidak ada harapan lagi. Tapi selama aku belum mati, kesempatan itu selalu ada, meskipun tidak dengan keadaan dan waktu yang sama. Harapan itu selalu ada. Harapan dari yang lain juga :)
Dan aku selalu meminta sama Tuhan....Tuhan, ijinkan aku mecintai-Nya dengan cara-Mu :)
Dia, dia nanti yang akan bilang, “Aku mencintamu karena Allah....” :D
Dia yang sekarang gak tau siapa, ada dimana, ngapain, sama siapa, dan milik siapa :D
 Udah kehabisan kata - kata dan juga ide, kali ini singkat saja. Besuk ditambahi kalau ada ide baru lagi :D, masalahe aku iki mbuh sadar mbuh ora nulis iki kii.... kesane ki sok alim ngono kui lohh, padahal blas ora alim aku kii -____-

2 komentar: