Aku kembali termenung....
Setelah semua semakin jelas, aku
menjadi tidak tenang. Kepalaku sering berdenyut – denyut, dadaku selalu terasa
sesak, tubuhku terasa berat untuk beranjak, ah
lebay -___-.
Aku
kena serangan 4G, Galaoh Gelisah Gundah Gulanah...
Ya
ini tentang cinta....
Cinta lagi.... cinta lagi....
Ah... aku bosan dengan kata yang
sederhana itu. Kata yang sederhana dengan rasa yaang rumit.
Semua ini tentang rasa.... Tapi aku
tak yakin apa ini yang disebut cinta. Cinta itu yang kayak gimana sih, jal ceck disini Filsafat Cinta : Seorang Cewek Tuna Asmara yang Lugu dan Polos.
Aku tidak yakin ini tentang cinta.
Setelah
semuanya. Iya dulu pernah ada rasa itu. Aku mencoba menggalinya. Rasa yang
begitu sakit ketika melepasmu menjauh, rasa yang pedih ketika melihat sebuah
obrolan biasa dengan orang lain. Tapi sekarang, rasa itu entah kemana, aku
tidak lagi cemburu ketika ada sebuah obrolan itu, melihatmu dengan yang lainpun
aku biasa saja, aku tidak lagi mencari – cari sesuatu yang membuat rasa
cemburuku itu. Aku sampai heran, kemana rasa cemburu itu?
Aku tidak yakin ini tentang cinta,
hanya sebatas rasa suka, rasa kagum, nyaman dan teman bercanda. Iya, ada banyak tentang rasa
ini. Dia... dia... dia... ah sudahlah... Aku jadi semakin bersalah ketika
dibilang membuat sakit dan kecewa. Aku tidak bermaksud seperti itu. Aku
menganggap ini sekedar hubungan pertemanan, tanpa rasa cinta, hanya sebatas
kagum dan nyaman.
Aku tidak yakin ini tentang
cinta.... Ini sekedar rasa suka, rasa terlindungi dan rasa nyaman. Memang rasa nyaman dan
terlindungi itu bisa menjadi cinta, tapi karena tidak ada harapan maka rasa berhenti
sampai disitu saja.
Setelah
semakin jelaspun aku menjadi biasa, rasa berbunga – bunga itu entah kemana. Aku
hanya merasa buruk, oh ternyata kayak gitu ya. Oh ternyata biasa saja ya, banyak
orang yang seperti ini dan tetap saja ada yang terbaik untukmu. Aku itu peka,
dan aku itu merasa, aku itu tau.
Lalu kemanakah rasa cintaku? Cinta yang
sebenarnya cinta, cinta tanpa syarat apapun? Tanpa fisiknya, tanpa materinya,
tanpa sikapnya, tanpa nyamannya, tanpa asiknya, tanpa baiknya, tanpa apapun
tapi aku tetap cinta....
Aku mencoba mencarinya di album
lama, ku bolak balik itu tapi tidak ku jumpai. Ku coba berlari ke tempat –
tempat baru tapi tidak ada, lalu kemanakah cintaku?
Kenapa
semuanya sekarang “biasa” bagiku. Aku ingin hidupku berwarna lagi. Bukan hambar
seperti ini. Aku ingin ada yang menjadi cat agar bisa memberi warna dihidupku.
Seandainya
kamu berani pun aku pasti berani. Tapi sayang, kamu tidak mau. Dan sepertinya
tidak ada yang mau kalau sudah seperti ini. Tetap saja, aku bukan siapa –
siapa.
Dari awal akupun tahu tentang itu,
nanti aku akan tercabik oleh pedangku sendiri, dan ternyata benar. Kesalahan yang
sudah tahu itu salah tapi tetap dipermasalahkan. Memang seperti itu aku,
menjilat ludahku sendiri....
Lalu kemanakah cintaku?
Seseorang yang pemberani dan
ceriapun akan melow kalau sudah berurusan dengan cinta, xixixi :D
Eh
kamu tau gak kemana perginya cintaku? Atau pergi ke hatimu? :D
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus