Sepulang dari Pantai Sadeng, kita (aku sama temenku, yang
rencananya cuma mau pulang sekalian temenku mau ke Wonosari, kita malah punya
tujuan dadakan yaitu ke Telaga Jonge). Baru sekali ini aku ke telaga ini dan
kalau disuruh nunjukkin jalannya aku agak lupa :D.
Telaga ini terletak di Padukuan Jonge, Kecamatan Semanu,
Gunungkidul. Sesampainya disini aku disuguhi pemandangan yang keren. Air yang
banyak dan luas (yang katanya telaga ini tidak mempunyai sumber mata air namun
tidak pernah kering meskipun sedang kemarau. Dan sampai sekarang pun telaga ini
masih dimanfaatkan para warga untuk mencuci, mandi dan sebagainya), pohon –
pohon yang menjulang tinggi, suasana yang teduh dan misterius namun sejuk dan
asri, dan satu lagi... beberapa pasang orang pacaran disini #Duh.... kenapa
deritaku sebagai seorang gadis tuna asmara gak berhenti – berhenti juga? Aku
gak kuaatt.... *melambaikan tangan ke arah kamera*.
|
Aku ngajak temenku jalan – jalan mengelilingi telaga ini.
Dan lagi, statusku sebagai tuna asmara diuji lagi!! Disalah satu sudut telaga
ini ada sepasang orang pacaran (entah itu pacarnya ato bukan #TandaSirik)
sedang asik berpelukan dan bercumbu #Duh Gusti, paringono kesabaran.... #Eh
belum cukup umur. CATET : Bukannya aku pengen loh ya..... tapi miris liat
pemandangan yang menurutku kurang sopan dan sangat menganggu pandanganku ketika
menikmati telaga yang cantik ini.
Temenku memilih mengambil jalan di belakang mereka (jare
ndak nganggu), sedangkan aku malah sengaja mengambil jalan tepat didekat dan di
depan mereka (naluri usilku muncul :D, mereka yang gak tau kedatangan kita jadi
geragapan gitu :D dan sengaja aku foto – foto didekat mereka, kebetulan dapet
spot yang cukup menarik).
Setelah mendapatkan hasil yang cukup bagus dan membuatku
keliatan anggun + cantik (keliatannya aja sih, sebenernya slengekan, pethakilan, dan tentunya gak cantik sama
sekali -_-) kia lanjut jalan lagi.
Sampai di sebelah selatan (nek rasalah, soale aku
bingungan :D), aku melihat sebuah makan dan sebuah pondok dengan bau bunga
mawar, kathil dan teman – temannya dan juga menyan (bau yang paling gak aku
suka dan refleks membuat buluk kudukku menjegrak,
tenan pilih mambu kelekku dewe wes!!!!).
Ternyata telaga ini mempunyai cerita yang cukup unik
juga, dulu seorang Kyai yang bernama Kyai Jonge, yang selamat dari terjangan
ombak laut selatan lalu singgah dibeberapa tempat di Guungkidul dan akhirnya
sampai di Pacarejo an meninggal ditempat itu lalu terbentuklah telaga yang
dinamai Telaga Jonge.
Aku berjalan agak cepat agar segera melewati tempat yang
berbau mistis itu. Over all, tempat ini cukup keren, dan cocok buat temen –
temen yang suka hunting model
ditempat ini, atau sekedar ingin mengabadikan kecantikan telaga ini.
Dan tetep, aku harus foto dengan angle andalanku....
hwaa.... |
Salam lestari, mari belajar untuk tidak membuang sampah
sembarangan :)
Jangan lupa mampir ke tukang mie ayam protelon Jethis.
BalasHapusManteb dan maknyus
waaa d mna kah ini?? hehehe
BalasHapusKeren keren artikelnya ternyata koleksi blusukanku mash kurang byk. Harus ke bagian bagian bumi lain lagi ni ayoooo. Salam blusukan n salam kenal para blusuker
BalasHapusTtd m erik nurhidayat