Mutia Kymoot Thanks God, I'm sweet. Engkau sungguh Maha Indah, indahkanlah aku, Tuhan.

Senin, 04 Mei 2015

Di Antara Kabut Merapi



Esensi Mendaki
Pendakian kali ini cuma bertiga, aku dan dua temen baruku.

Ready
Mas Aziz, waktu itu kenal di acara outbond di Dieng, dia jadi pesertanya dan aku yang motret. Dia orang kantoran,tapi suka naik gunung. Udah sampe Mahameru dan Rinjani. Aku kapan ya sampai Rinjani?
Mas Irkas, dia temennya mas Aziz dan aku kenalan saat mau muncak. Dia seniman, penari tepatnya. Tapi tiap malem minggu dia naik Merapi. Kasian ya pacarnya, malem minggu ditinggal mendaki terus.

Menatap gunung Merbabu

3 carrier fullpage ada di jok mobil belakang. Jam 22.00 WIB dimulai pendakian dengan ditemani dengan rintik hujan. Sampai Pasar Bubrah jam 01.WIB, dan masih hujan.
Selesai mendirikan dome, awan terbuka, langit Nnampak biru dengan sinar bulan yang remang-remang.
Ini malem lhoo
Akunya ngeblur, cuma timer
Paginya. . . . . . .
Selamat pagi
Jalan-jalan jangan lupa Tuhan
Dia antara kabut
Pipiku dulu tak begini
Eh kacamataku baru
Untuk ibu yang selalu mencemaskanku ketika aku mendaki
Kabut tebal dan balik tidur lagi sambil berharap langit membiru. Tapi malah hujan deras yaudah turun aja. Dan gilanya, dari Pasar Bubrah sampai basecamp cuma 1 jam.
Besuk kesini lagi yaaaa pas langit biru :D

2 komentar:

  1. berapa menit itu slow speed pas motret malam mbak Mut? zuper sekali lah dirimu ndaki di musim hujan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. 15 menitan apa ya, lupa aku. Lbh menantang kalo hujan mas heheu

      Hapus