|
Esensi Mendaki |
Pendakian kali ini cuma bertiga, aku dan dua
temen baruku.
|
Ready |
Mas Aziz, waktu itu kenal di acara outbond di
Dieng, dia jadi pesertanya dan aku yang motret. Dia orang kantoran,tapi suka
naik gunung. Udah sampe Mahameru dan Rinjani. Aku kapan ya sampai Rinjani?
Mas Irkas, dia temennya mas Aziz dan aku
kenalan saat mau muncak. Dia seniman, penari tepatnya. Tapi tiap malem minggu dia
naik Merapi. Kasian ya pacarnya, malem minggu ditinggal mendaki terus.
|
Menatap gunung Merbabu |
3 carrier fullpage ada di jok mobil belakang.
Jam 22.00 WIB dimulai pendakian dengan ditemani dengan rintik hujan. Sampai Pasar
Bubrah jam 01.WIB, dan masih hujan.
Selesai mendirikan dome, awan terbuka, langit
Nnampak biru dengan sinar bulan yang remang-remang.
|
Ini malem lhoo |
|
Akunya ngeblur, cuma timer |
Paginya. . . . . . .
|
Selamat pagi |
|
Jalan-jalan jangan lupa Tuhan |
|
Dia antara kabut |
|
Pipiku dulu tak begini |
|
Eh kacamataku baru |
|
Untuk ibu yang selalu mencemaskanku ketika aku mendaki |
Kabut tebal dan balik tidur lagi sambil
berharap langit membiru. Tapi malah hujan deras yaudah turun aja. Dan gilanya,
dari Pasar Bubrah sampai basecamp cuma 1 jam.
Besuk kesini lagi yaaaa pas langit biru :D
berapa menit itu slow speed pas motret malam mbak Mut? zuper sekali lah dirimu ndaki di musim hujan.
BalasHapus15 menitan apa ya, lupa aku. Lbh menantang kalo hujan mas heheu
Hapus