Untaian Doa di Tanjakan Cinta Ranu Kumbolo

Jumat, 31 Oktober 2014

Nrimo ing pandum....

Rejeki itu tak berpintu karena rejeki itu bisa datang dari arah mana saja.

Cukup ngomong “yowes rapopo” karo mesem. Apalagi ada yang sengaja menghalangi caraku menjemput rejeki. Nek dimusuhi wong ndue duit karo wong berkuasa kui cukup meneng + ngalah, legowo :). Memuja lalu menghempaskan, cukup didoakan dan semua dalam kuasa-Nya ;). Aku, korban yang dihujat.

Tak apa, Tuhan pun mengizinkanku untuk mengagumi kebesaran-Nya ;)

Sebelum  berangkat aku pergi ke warung pulangnya mau pamit sama Mamak eh mamak udah berangkat pengajian dan cuma nemu tulisan ini di meja.

Mangkate ati-ati, Tik. Mamak. Assalamualaikum.

Kurang so sweet apa Mamakku?? *rasanya pengen mbrebes mili*, i love you Mak :*

KAMU PERCAYA GAK KALAU AKU KESANA SENDIRI?? =))

Perjalanan 12 jam menuju Malang. Entah mau disebut traveller, gembeler atau nekater. Awalnya mau ngreta tapi ternyata tiket kereta yang Rp 90.000,00 habis jadi kepaksa naik travel sampai stasiun Kota Baru. Lalu naik angkot sampai Gubuglakah, istirahat bentar dirumah warga. Disana itu udaranya udah kerasa dingin dan memanggil untuk ke toilet. Pas liat ke belakang rumah, ada kebun apel yang luas banget.

Naluriku mbribik pemilik rumah pun muncul dan dibolehin buat petik apelnya. Yeaaahh...

Petik apel :D

Udah istirahatnya dan lanjut lagi. Dari Gubuglakah sampai Ranu Pane naiknya jeep. Ini lebih keren dari lava tournya yang gak ajak2 itu, katanya temen seperjuangan kok gitu yaa, tapi tenang aja, besuk kalau aku ada job pasti bagi2 kok ;).

Jalan yang berkelok-kelok dengan variasi tanjakan-tanjakan ekstrem, dan jalannya itu masih nggronjal gitu. Sensasinya ng-jeep di jalanan kayak gitu lhoo!!! Apalagi view di sepanjang jalan itu jos banget B-).

Foto di pinggir jalan :D

Dan dalam perjalanan ada view yang josegandouse beut :D

Bawah sana tuh jalan ke arah Bromo yaa.. Eh besuk Bromo aaahhh :D

  Ini motretnya dari atas jeep jadi yaa sedapetnya aja anggel-nya -_- #Mayanlah

 Semakin naik jalannya semakin ashoy, aku pun teriak-teriak ngeri. Sampe dibilang sama mas-mas sampingku yang katanya dari Lombok, “Mbaknya ini lho teriak-teriak terus” | Ngeri mas -_-

Dan sampai juga di Ranu Pane...

Selamat datang di Desa Wisata Ranu Pane

Pos pendakian Gunung Semeru

Selamat datang di pendakian Gunung Semeru, eh ini tujuannya Ranu Kumbolo ding, Gunung Semeru-nya next time yaaa ;)

Jam 14.00 WIB cuz tracking....

Kaki mulai menapaki jalan setapak dengan beban berat di pundak. Eh tapi jalannya enak lho, nanjaknya cuma di tanjakan Bakri (tanjakan setelah pos 3 dengan panjang sekitar 30 meter), yang lainnya bisa buat playon balapan lari :D.

Kayak gini nihh mayoritas jalannya, enak kan :), cuma jadi kerasa jauh aja kalau track-nya datar :D

Mulai dari Ranu Pane – Pos 1 – Pos 2 – Pos 3 – Pos 4 (Pos Bayangan) dan Ranu Kumbolo ;)

Sampai Ranu Kumbolo jam 19.00 WIB (5 jam tracking). Langsung masang dumb *disana itu dingin banget, malah ada orang yang di tenda sebelah kena Hypotermia, dan tau kan kalau kena Hypo di ketinggian obatnya apa?? Dipeluk gaess -_-

Untuk melawan dingin langsung masak aer, bikin kopi, masak mie. Dan mau tidur liat bintang kok sayang. Motret dulu aahh...

Bintang di atas Ranu Kumbolo

Tenda warna-warni di bawah cahaya sang dewi malam :)

Lama-lama di luar dumb itu jari makin sakit kayak ditusuk jarum. And time to sleep...

Nyempung sleepingbag *Tidur nyenyak bangettt*

1 November 2014. 05.00 WIB

Nampak semburat jingga dari luar dumb. Dan jeng...jeng...

Jingga itu romantis

Biru itu syahdu

Alhamdulillah, makasih ya Allah, Engkau mengizinkanku untuk mengagumi kebesaran-Mu :)

Tapi pagi ini itu dingin bangettt, dan masak air dulu, bikin kopi. Euh.. nikmatnya nyruput kopi di samping Ranu Kumbolo

Geeerrr pakdhe

Foto-foto dulu dong....

Dalam kabut

Tiap ketemu orang selalu bilang “Mas, fotoin dong” sambil nyengir. Ini nihhh...

Mengangumi kebesaran-Nya

Yeahh.. biruuuu ;)

Ini nih yang dibilang lavender ungu, padahal ini itu semacam ilalang yang bunganya berwarna ungu gitu lhoo

Kok gak wangi yaa :O

Sibuk foto-foto dan lupa dari kemarin belum ganti baju. Ganti dulu aahhh... 

Foto lagiii :D (kalau foto di ketinggian itu paling keren pake jilbab warna merah B-)

Diantara ilalang

Ranu kumbolo meenn!!!

Eh iya belum menyapamu yaaaa...

Selamat pagi kamu.

Kamu, dapet salam dari Ranu Kumbolo ;)

Potong timun buat lalap, pagi ini masak pecel :D, nanti siang masak soto :D

Terlalu bersyemangat dan baru kerasa kalo cacing-cacing di perut udah minta makan. Dan masak duluu...

Sehabis makan, siap-siap buat menguntai doa di tanjakan cinta Ranu Kumbolo :D *Kamu, iyaa kamu, kamu ada dalam doaku dalam tanjakan cinta di Ranu Kumbolo ;)

Tanjakan cinta ini dipercaya banyak pendaki, jika mendaki tanjakan cinta tanpa menoleh ke belekang dengan berdoa sepenuh hati maka doanya akan terkabul atas izin-Nya, termasuk jodoh *ciee yang jomblo, koyo aku.

 Salah satu bapak penjual semangka yang akan berjualan ke Kali Mati

*O iyaa... saat kalian mendaki ke Gunung Semeru, kalian pasti akan menemui penjual semangka, bakwan dan jeruk di setiap pos. Mereka adalah warga Ranu pane yang cerdas mengambil peluang dengan ramainya pendaki di Gunung Semeru. Dan kalian tau apa?? Setelah saya sempet ngobrol2 sama salah satu penjual perempuan, dan dia ngaku jualan paling jauh sampe Kali Mati (batas vegetasi dalam jalur pendakian Gunung Semeru), dan pendapatan perhari bisa sampai Rp 500.000,00. Dengan harga semangka perpotong Rp 2.500,00, bakwan Rp 2.500,00 per buah dan jeruk Rp 5.000,00 per buah. Apa pendapat kalian??

Lanjut, ini foto-foto saat berjuang mendaki Tanjakan Cinta sambil berdoa sepenuh hati dan harapan yang tinggi *Duh ati2 Nak, di PHP meneh mengko!!!

Difotoin sama mas-mas yang turun dari atas

Setinggi apapun, sejauh apapun, aku akan sampai di puncak. Dengan semangatku, dengan usahaku, dengan tekadku, bahkan sebesar apapun badai itu. Karena badai pasti akan menyisakan pohon-pohon yang kuat.

Tetaplah tersenyum, Nak. Pantang menoleh ke belakang hanya karena iming-iming keindahan di belakang, dari atas sana ada yang jauh lebih indah. Pasti pemandangannya akan jauh lebih indah :)

Meskipun sendiri, dan kadang ada yang datang tetapi laksana mendung hitam saat mendekati musim penghujan, kadang gerimis sebenar, kadang sekedar lewat saja. Kadang yang hadir hanya untuk menghibur dan sekedar penyembuh luka. Setelah sembuh ia pergi, tidak bertahan dan bukan pengganti.

Dan yeaaahhh... I’m succes!!!

Sampai atas

Dan kamu, kamuuu dapet salam lagi lhoo dari Ranu Kumbolo, 2.400 mdpl :*

Ini nihh Ngoro-oro Ombo. Sayangnya lagi kebakaran hebat, gak kuning deh, jadi item :(

Tapi view-nya tetep keren kann!!!

Sebenernya ada yang mau nanjak sampai ke Cemoro Kandang yang tingginya 2.500 mdpl, tapi pasti disana juga gersang. Jadi aku memutuskan untuk turun lagi. Suatu saat aku akan sampai di sana, gunung tertinggi di Jawa.

Kebesaran Tuhan yang luar biasa

Nihhh

Tuhanku memang Maha Indah dan Dia pasti akan memberiku rencana yang Indah. Orang yang akan menjadi pendamping hidupku yang indah, hatinya.

Karena terkadang, sama-sama berjiwa adventure itu belum tentu klik yaa. Se-genre tapi terkadang tak sejalan. Mungkin juga nanti Tuhan akan mempertemukan di suatu tempat, pelaminan. Saat kamu sudah berdoa dan berusaha tapi belum ada yang klik itu berarti Tuhan menjagamu untuk orang yang MAMPU membimbingmu dekat dengan-Nya. Meskipun tak searah, kamu ke barat aku ke timur, pasti kita kan bertemu. Karena bumi itu bulat :D

Dan ini yang paling syahdu, sholat dzuhur di tepi Ranu Kumbolo.Mengucapkan syukur, berterimakasih kepada Tuhan, telah mengizinkanku mengangumi kebesaran-Nya. Ini hikmah ketika kemarin gak ikut sibuk dan bisa dapat kesempatan sampai sini.

Makasih ya Allah

Dan ini view-nya juga keren lohhh

Nihhh

Dan foto lagi...

Dek Mutiyaa

Kaca matanya keren yaa =))

Aku dan Ranu Kumbolo B-)

Selesai makan siang, prepare turun. Dan foto dulu

INI KEREN!!!

Selesai packing dan cleaning,lanjut cuzz tracking turun *Sampah jangan lupa di bawa turun yaaaaaa*

Tapi tangan gatel banget pengen mencet shutter. Gimana gak gatel kalo kayak gini??

Nihhh

Josss banget kaann??

Aku juga harus ada dalam bingkaian lensa dong...

Aku :D

keren kann

Harusnya kamu ada di sampingku ;)

Dadah Puncak Semeru, suatu saat aku akan ada di puncakmu :)

Thanks God, aku udah sampai sini

Yeaaahh... masih banyak tempat di Malang yang belum aku kunjungi, next time yaa.

Pulangnya kehabisan tiket kereta lagi, dan naik bis jurusan Surabata Rp 25.000,00. Dari Surabaya cuz Jogjaahh Rp 78.000,00. Makan sama tidurnya nunut aja :D

Ah... aku selalu merindukan dinginnya muncak. Kopi beraroma sarimi. Dan ternyata merindu itu bisa jadi bukan pada orangnya tetapi moment atau kebiasaan bersama orang yang kebetulan waktu itu bersama kita. Lalu apakah kita tertawa dengan lelucon yang sama? Tidak kan? Lalu kenapa kita menangisi hal yang sama berulang-ulang?

Jadi, mau mendaki bersamaku??

Mendakilah bersamaku, maka kamu akan tahu bagaimana aku menjagamu. Ah manisnya kalimat para pendaki, pendaki itu pejuang yag pantang menyerah.

Cuplikan video amatr ini juga boleh disimak lhooo ;)
http://youtu.be/tftOF63nMew