Setelah TIDAK LAGI menulis dengan
aturan EYD....
Setelah
hatiku membaik....
Aku tidak pernah berfikir ataupun
membayangkan sedetikpun akan melewati fase yang seperti ini. Tahun 2013-2014
adalah tahun yang begitu berat untuk seorang Dek Mutiya.
Berkali-kali aku bilang “Saya bukan
layang-layang yang ditarik ulur atau yang sudah putus tetap dikejar-kejar. Dan
ini dampaknya.”
Ya... puluhan kali aku menjauh dan
tetap saja. Hingga pada saat aku merangkak naik, aku terhempas, aku terjatuh.
Sakit Tuhan. Aku sendiri Tuhan. Ingin rasanya aku bilang,” Tuhan aku menyerah,
aku tidak kuat, aku lelah.”
Menjadi
orang yang AGAK terkenal itu ternyata tidak enak.
TERIMAKASIH untuk hadiah terpahit di
usiaku yang tepat di angka dua kembar.
But,
life must go on, aku
masih percaya rencana Tuhan jauh lebih indah. Mungkin ini cara Tuhan untuk
meluruskan jalanku, ini cara Tuhan memutus rantai dosaku. Dan tuhan sedang
menjawab doaku selama ini, “Tuhan, tuntun aku menuju jalan-Mu.”
Seusai menjadi ORANG BIASA lagi, aku
tetap berdoa “Ampunkan, kuatkan, lapangkan, ikhlaskan, gantikan. Gantikan jalan rejekiku, orang yang
menyakitiku dengan yang jauh lebih baik, yang lebih bermanfaat, yang
mendekatkanku kepada-Mu.”
Terimakasih untuk teman-teman yang faham
dengan ini, giving support dan not judge-nya, tidak sekedar
berceloteh. You know i is the victim too.
- Sik kuat, sik tenang, nakoda yang hebat tidak berlayar di samudra yang tenang
- Bukan tempatnya untuk menilai atau menghakimi, semoga dengan ini kamu bisa menjadi lebih baik lagi, tetap semangat
- Sik tabah Mut, semangat
- Tuhan kan mengabulkan doa hamba-Nya asal hamba-Nya mau berusaha
- dan semuanya yang tidak bisa disebut satu persatu
Bukan pada tempatnya dan bukan kuasaku
untuk menyumpah, membalas bahkan mendoakan yang buruk. Bahkan ketika aku
dijauhkan dengan TEMAN-TEMAN yang
pernah dekat hingga semuanya menjauh. Buat apa dijauhkan lalu pada akhirnya aku
sendiri? Katanya biar tidak ada yang memilikiku.
Pola: Setiap yang mendekat dijauhkan,
dampaknya: Aku sendiri dan semua terlanjur menjauh.
Tak apa, Tuhan aja Maha Pemaaf
kok,Nak. Serahkan saja semuanya pada-Nya.
Tidak mudah untuk menerima orang baru,
meskipun orang itu sudah faham dengan ini. Tapi aku membuka tangan untuk
berteman, aku pun akan memperbaiki diri. Dan berhati-hatilah dengan orang yang baru aja sakit hati :)
Disaat
kita terpuruk, kita akau tau, siapa yang benar-benar teman atau hanya teman
yang sekedar ingin tahu lalu mengejek :)
*mesem wae
*Thanks God, I’m sweet, dan senyum
manisku sudah kembali. Memantaskan diri dan berteman. Terimakasih Tuhan, kau
hadirkan teman-teman yang indah, hatinya.
Teman
yang berteman seikhlas endapan kopi yang tak terteguk. Semanis teh pagi hari,
menyanjung rindu yang mengering di gelas kaca.
Maaf
untuk semua teman/calon pacar/mantanku yang pernah aku sakiti, bisa jadi ini
cara Tuhan untukku merasakan sakitnya disakiti.
Saat
aku ingin yang sempurna, aku tanya pada diriku apakah aku sudah sempurna? Saat
aku ingin yang sholeh, aku tanya pada diriku apakah aku sudah sholehah? Saat
aku ingin yang mau menerimaku apa adanya, aku tanya pada diriku apakah aku bisa
menerimanya apa adanya? Saat aku ingin yang baik, aku tanya apakah diriku sudah
baik? Saat aku ingin yang bisa mempertanggungjawabkan, aku tanya diriku apakah
aku bisa dipertanggungjawabkan? Tidak perlu yang sempurna, karena aku jauh dari
kata sempurna. Tetapi yang selalu berusaha menjadi baik
Kita
memang tidak bisa melupakan kenangan, tetapi kita bisa menciptakan
kenangan-kenangan baru yang lebih indah :D
Dan sekarang, aku siap mengukir
kenangan-kenangan baru, seusai semua kenangan ini ;)
Aamiin untuk semua doa-doamu
BalasHapusamiin :D
Hapus