Pernah liat jembatan gantung
yang alasnya cuma pake kayu terus samping – sampingnya cuma diikat pake tali
besi warna kuning gitu gak?
Selasa, 12 Februari 2013
Senin, 11 Februari 2013
Pantai Nglambor, Belajar Arti "Bahagia itu Sederhana"
Pernah denger Pantai Nglambor? Atau malah belum tau?
Aku juga baru beberapa bulan yang lalu sih kesananya, ceritanya
diajakin temenku ke pantai Siung karena ada acara disana, tapi dia bilang mau
mampir di Nglambor dulu ketempat simbah. Hah?? Simbah?? Nglambor?? Mana tuh??
Udah pernah denger dan udah pernah liat fotonya sih, tapi jalannya juga belum
tau.
Yap, waktu itu pas hari sabtu sore, dan udah hampir malem
minggu. Malam dimana pasangan – pasangan keluar dari sarangnya buat berkencan,
dan aku cuma sendiri (eh fokus.. fokus... kenapa malah jadi mbahas malem minggu
-_-,). Yap, sabtu sore, dan memang itu dadakan banget aku disms, tapi bukan
Mutiya namanya kalo tiap ada hal yang menarik terus gak langsung berangkat.
Langsung aku nyaut kamera, dompet, tas dan segala sesuatu yang aku butuhkan,
dan gak pake mandi (emang kalo sore aku gak pernah mandi :D). Kita capcus
kesana.
Letak pantai ini ternyata tidak jauh dari pantai Siung,
tepatnya sekitar 1 km sebelum pantai Siung. Waktu aku kesana, belum ada papan
penunjuk jalan menuju pantai ini, entah kalau sekarang.
Bagaimana jika seorang cewek ada diantara cowok – cowok ganteng?
Bagaimana jika seorang cewek (cewek Tuna Asmara) ada diantara cowok cowok
ganteng? (gak semua ganteng sih, tapi memang ganteng semua ding, kalo cantik ya
cucok rumpi :P)
Mungkin mayoritas orang berfikir kalau itu cewek dalam
tanda kutip. Dan pasti nilai itu juga ketika orang – orang disekitarku baru melihatku
dari sampulnya. Gimana enggak, ketika mereka
melihatku selalu ikut ubyang - ubyung
sama cowok - cowok.
Dan mirisnya, aku itu gak ada feminim – feminimnya, cukup
berkostum celana, kaos oblong dan sandal jepit. Dan memang aku gak suka yang
namanya ribet. (Ribet sih kadang – kadang, itu aja cuma kalo pas mau jagong
manten, ngampus pun cuma celana jeans panjang, kaos, sepatu, udah cukup itu
aja!).
Udah nyandangnya
acak – acakan, pecicilan lagi. Yeah... gak tau kenapa, atau memang sudah gawan bayi aku itu berisikkkkk bangettt,
cerewet banget!! Mungkin dulu mamakku pas mengandung aku ngidam burung beo.
Tingkahku juga pethakilan gitu, gak
bisa diem. Kalo disuruh duduk anggun kayak putri ningrat gitu susah banget.
Duduk ya udah, duduk, kaki kemana – mana, entah nangkring di atas atau pethenthengan.
Udah itu, aku itu termasuk golongan WADATABOTA, Wanita Dada Rata Bokong Rata, blas gak ada seksinya, udah orangnya jelek, kurus, item lagi. Ahhh... udah semacam orang – orangan sawah gitu!!! Ancur total deh!!!
Minggu, 10 Februari 2013
Pantai Wediombo - Pantai Jungwok, Blusukan Mencari Keindahan yang Tersembunyi
Tujuan di hari sabtu pagiku adalah pantai. Yap, gak ada
bosannya sama yang namanya pantai. Meskipun aku ini pecinta pantai, namun baru
sebagian pantai di Gunungkidul yang pernah aku kunjungi, mungkin baru
sepertiganya dari daftar seluruh pantai di Gunungkidul (yang katanya lebih dari 60 pantai).
Pantai jungwok. Pertama kali aku liat foto pantai itu
hatiku bergetar, jantungku berdegub kencang, tanganku segera meraih mouse dan
meraba – rabanya dan “klik” ~ Pantai Jungwok (takok mbah google), mataku mulai
terpusat pada barisan barisan kalimat itu, mencari – cari petunjuk yang lebih
detail dari pantai itu.
“Lokasi pantai
Jungwok terletak di sebelah timur pantai Wediombo”. Wah... Wediombo uda 2
kali kesana, bisa ini ditemukan ini “pikirku.
Muncul pertanyaan di otakku. Kesananya mau sama siapa? Pacar? Jauh menn!! Temen? Temenku sih
udah pada main sendiri – sendiri sama cowoknya, aku?? #NasibTunaAsmara.
Ya udah akhirnya aku memutuskan untuk blusukan sendiri
(udah biasa kemana – mana sendiri sih). Tapi ada temenku motret dan dia orannya
sangat edan sekali, mau nemenin. Oke kita segera capcus kesana.
Oh iya
yang belum tau pantai Wediombo, pantai ini terletak di Jepitu, Girisubo,
Gunungkidul. Untuk menuju pantai itu bisa lewat jalur pantai Baron, jalur
pantai Siung atau bisa juga lewat Semanu. Dan berhubung temenku rumahnya daerah
Semanu, akhirnya aku memutuskan untuk lewat Semanu, padahal jalannya aja aku
belum tau. Tapi karena temenku baik hati, dia mau jemput aku tapi juga
jemputnya gak langsung di Wonosari (kejauhan menn), aku harus nyari lokasi
Pasar Semanu terus jalan terus ke arah selatan lalu nyari yang arah Panggul. Padahal
aku belum pernah menjamah daerah situ. Okelah, yang penting ada ilmu tanya –
tanya sama orang.
Yeah,
dengan modal peta buta, 3x tanya – tanya dan telfon temenku beberapa kali,
ahirnya kita ketemu. Horeeeee....
Langsung
kita capcus ke pantai Wediombo dan cuaca agak mendung, semoga tidak hujan.
Langganan:
Postingan (Atom)